Kamis, 17 Juni 2010

Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959) [Mr. Point again]

Era 1950-1959 adalah era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

Latar Belakang

Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer.

Konstituante

Konstituante diserahi tugas membuat undang-undang dasar yang baru sesuai amanat UUDS 1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi baru. Maka Presiden Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada DPR hasil pemilu yang berisi ide untuk kembali pada UUD 1945.

Akhirnya, Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan Konstituante.

Kabinet-kabinet

Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.

  • 1950-1951 - Kabinet Natsir

  • 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo

  • 1952-1953 - Kabinet Wilopo

  • 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I

  • 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap

  • 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II

  • 1957-1959 - Kabinet Djuanda



  1. Kabinet Natsir
    Kabinet Natsir adalah kabinet pertama pada masa demokrasi liberal. Kabinet ini terbentuk pada tanggal 6 September 1950 dan dilantik pada tanggal 7 September 1950. Perdana Menteri kabinet ini adalah Moh. Natsir dari Masyumi. Menteri kabinetnya berasal dari Masyumi ditambah tokoh-tokoh yang mempunyai keahlian istimewa, seperti Sri Sultan Hamengku Buana IX, Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusumo, Assaat, dan Ir Juanda.
    Program kerja kabinet Natsir :
    1) Mempersiapkan dan menyelengarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante
    2) Menyempurnakan susunan pemerintahan dan memebentuk kelengkapan negara
    3) Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman
    4) Meningkatkan kesejahteraan rakyat
    5) Menyempurnakan organisasi angkatan perang
    6) Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat
    Akan tetapi, belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh pada 21 Maret 1951 dalam usia 6,5 bulan. Jatuhnya kabinet ini karena kebijakan Natsir dalam rangka pembebtukan DPRD dinilai oleh golongan oposisi terlalu banyak menguntungkan Masyumi.

  2. Kabinet Sukiman
    Kabinet Sukiman merupakan kabimet koalisi. Partai-partai yang berkoalisi adalah kedua partai terbesar waktu itu, yaitu Masyumi dan PNI. Dr. Sukiman dari Masyumi terpilih menjadi perdana menteri dan Suwiryo dari PNI sebagai wakilnya. Kabinet Sukiman terbentuk apada tanggal 20 April 1951
    Program kerja kabinet Sukiman :
    1) Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan ketentraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara
    2) Membuat dan melakukan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk mempertinggi kehidupan sosial ekonomi rakyat dan mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dalam pembangunan
    3) Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk Dewan Konstituante dan menyelengarakan pemilu itu dalam waktu singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah
    4) Menyiapakan undang-undang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama, penetapan uapah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh
    5) Menjalankan polotik luar negeri bebas aktif
    6) Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secapatnya
    Kabinet Sukiman tidak mampu bertahan lama dan jatuh pada bulan Februari 1952. Penyebab jatuhnya kabinet ini adalah karena diserang oleh kelompok sendiri akibat kebijakan politik luar negeri yang dinilai terlalu condong ke Barat atau pro-Amerika Serikat.
    Pada saat itu, kabinet Sukiman telah menendatangani persetujuan bantuan ekonomi, teknologi, dan persenjataan dengan Amerika Serikat. Dan persetujuan ini ditafsirkan sebagai masuknya Indonesia ke Blok Barat sehingga bertentangan dengan program kabinet tentang politik luar negeri bebas aktif.

  3. Kabinet Wilopo
    Kabinet yang ketiga ini berhasil dibentuk pada 30 Maret 1952. kabinet ini juga merupakan kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi. Wilopo dari PNI terpilih sebagai perdana menteri
    Program kerja kabint Wilopo :
    1) Mempersiapkan pemilihan umum
    2) Berusaha mengembalikan IrianBarat ke dalam pangkuan RI
    3) Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
    4) Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran
    5) Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif
    Kabinet Wilopo banyak mengalami kesulitan dalam mengatasi timbulnya gerakan-gerakan kedaerahan dan benih-benih perpecahan yang akan menggangu stabilitas polotik Indonesia. Ketika kabinet Wilopo berusaha menyelesaikan sengketa tanah perusahaan asing di Sumatera Utara, kebijakan itu ditentang oleh wakil-wakil partai oposisi di DPR sehingga menyebabkan kabinetnya jatuh pada 2 Juni 1953 dalam usia 14 bulan.

  4. Kabinet Ali Satroamijoyo (Kabinet Ali-Wongsonegoro)
    Kabinet keempat berhasil dibentuk pada tanggal 31 Juli 1953 yang dipimpin oleh Ali Satroamijoyo dari PNI dan wakilnya Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya)
    Program kerja Kabinet Ali-Wongsonegoro :
    1) Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah
    2) Melaksanakan pemilihan umum
    3) Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI
    4) Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
    Pada masa kabinet Ali-Wongsonegoro, gangguan keamanan makin meningkat, antara lain munculnya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Daud Beureuh Aceh, dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan. Meskipun dihinggapi berbagai kesulitan, kabinet Ali-Wongsonegoro berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Oleh karena itu, kabinet Ali-Wongsonegoro ikut terangkat namanya. Kabinet Ali-Wongsonegoro akhirnya jatuh pada bulan Juli 1955 dalam usia 2 tahun (usia terpanjang). Penyebab jatuhnya kabinet Ali-Wongsonegoro adalah perselisihan pendapat anatara TNI-AD dan pemerintah tentang tata cara pengangkatan Kepala Staf TNI-AD.

    e. Kabinet Burhanuddin Harahap
    Kabinet kelima terbentuk pada tanggal 12 Agustus 1955 yang dipimpin oleh Burhanuddin Harahap dari Masyumi.
    Program kerja Kabinet Burhanuddin :
    1) Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat
    2) Akan dilaksankan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan pemberantasan korupsi
    3) Perjuangan mengembalikan Irian Barat
    Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, dilaksanakan pemilihan umum pertama di Indonesia. Kabinet ini menyerahkan mandatnya setelah DPR hasil pemilihan umum terbentuk pada bulan Maret 1956.

  5. Kabinet Ali Satroamijoyo II
    Kabinet keenam terbentuk pada tanggal 24 Maret 1956 di pimpin oleh Ali Satroamijoyo. Kabinet Ali II merupakan kabinet pertama hasil pemilihan umum.
    Program kerja Kabinet Ali II :
    1) Menyelesaikan pembatasan hasil KMB
    2) Menyelesaikan masalah Irian Barat
    3) Pembentukan provinsi Irian Barat
    4) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
    Kabinet Ali II ini pun tidak berumur lebih dari satu tahun dan akhirnya digantikan oleh kabinet Juanda.

  6. Kabinet Juanda
    Kabinet Juanda disebut juga Kabinet Karya. Ir. Juanda diambil sumpahnya sebagai perdana menteri pada tanggal 9 April 1957.
    Program kerja Kabinet Karya disebut Pancakarya yang meliputi :
    1) Membentuk Dewan Nasional
    2) Normalisasi keadaan RI
    3) Melanjutkan pembatalan KMB
    4) Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
    5) Mempercepat pembangunan


Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yang mengakhiri masa parlementer dan digunakan kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut masa Demokrasi Terpimpin

Isinya ialah:

  • Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950

  • Pembubaran Konstituante

  • Pembentukan MPRS dan DPAS


Sabtu, 05 Juni 2010

Gunung meletus ( tugas IPA)

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.


Tipe Gunung Berapi

  1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)

  2. Gunung berapi perisai (shield volcano)

  3. Gunung berapi maar

Ciri – ciri gunung berapi yang akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

  • Suhu di sekitar gunung naik.

  • Mata air menjadi kering

  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

  • Tumbuhan di sekitar gunung layu

  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi

Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :

Gas vulkanik

Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.

Lava dan aliran pasir serta batu panas

Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.


Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.


Abu letusan

Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus,

abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.


Awan panas

Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.


Tugas IPA

                Lapisan Atmosfer bumi adalah lapisan udara yang
                menyelubungi bumi dan mereka ikut bersama bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari.
                Komposisi udara yang berada dalam atmosfer adalah kombinasi dari berbagai jenis gas yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dimuka bumi.
                Lapisan atmosfer bumi memiliki peranan penting bagi
                kehidupan, karena ia dapat menjaga suhu dipermukaan bumi tetap hangat pada malam hari dan pula dapat menangkal radiasi berbahaya dari luar angkasa seperti sinar ultra violet yang
                berlebihan.

                Kandungan yang terdapat pada atmosfer adalah :
              • Nitrogen sebesar 78,17 %
              • Oksigen sebesar 20,97 %
              • Argon sebesar 0,98 %
              • Karbon dioksida sebesar 0,04 %
              • Dan sisanya adalah gas lain seperti Kripton, Neon, Xenon, Helium dll.
              Lapisan atmosfer bumi tebagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing memiliki ketebalan/ketinggian, suhu yang berbeda. Berikut adalah bagian dari atmosfer bumi.
            • Troposfer
            Memiliki ketebalan 0 - 15 km dari permukaan bumi.
            Suhu pada lapisan ini berkisar antara 17 - minus 52 derajat C.
            Sekitar 80% gas yang ada pada atmosfer berada bada lapisan ini.

          • Statosfer
          Memiliki ketinggian sekitar 15 - 40 km dari permukaan bumi.
          Suhu pada lapisan ini adalah minus 57 derajat C.
          Pada lapisan ini terdapat lapisan Ozon, yang berguna untuk menahan sinar ultra violet.
        • Mesosfer
        Ketebalan mesosfer sekitar 45 - 75 km diatas Statosfer.
        Suhu pada lapisan ini sangat dingin, yaitu sekitar minus 140 derajat C.
        Pada lapisan ini terdapat kristal-kristal es yang membentuk awan noctilucent.
      • Thermosfer
      ketebalan thermosfer sekitar 75 - 100 km dan berada diatas mesosfer.
      Suhu pada lapisan ini jauh lebih panas dari lapisan mesosfer, yaitu sekitar 80 derajat C.
    • Ionosfer
    Memiliki Ketebalan sekitar 50 - 100 km diatas thermosfer.
    Pada lapisan ini bersifat memantulkan gelombang radio, karena lapisan ini bermuatan listrik yang disebabkan oleh penyerapan radiasi sinar ultra violet, dan hal ini juga menyebabkan pada lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi.
  • Eksosfer
Ketebalan eksosfer adalah 500 - 700 km dan berada diatas lapisan ionosfer.
Memiliki suhu jauh lebih rendah dari lapisan sebelumnya, yaitu sekitar minus 57 derajat C.
Pada lapisan ini tidak terdapat tekanan udara atau tekanan udaranya = 0 cmHg karena udara disini sangat-sangat tipis sekali.

Template by:

Free Blog Templates